Juli 19, 2025

Gilbertfarewell – Aktor Bersejarah dan Pengaruhnya dalam Perkembangan Dunia

Sejarah dunia tidak hanya tercipta dari peristiwa besar atau perubahan politik

Che Guevara: Api Revolusi yang Tak Pernah Padam dalam Sejarah Dunia

Che Guevara adalah sosok revolusioner yang melampaui batas-batas negaranya, menjelma menjadi simbol global perlawanan terhadap penindasan, ketimpangan, dan imperialisme. Nama dan wajahnya dikenal bahkan oleh mereka yang tak pernah membaca sejarah Kuba atau Amerika Latin. Che bukan hanya ikon, tetapi perwujudan dari semangat pemberontakan yang dilahirkan dari ketidakadilan dan keinginan kuat untuk mengubah dunia.

Lahir pada 14 Juni 1928 di Rosario, Argentina, Ernesto Guevara dibesarkan dalam keluarga kelas menengah yang memiliki pandangan politik progresif. Meski menderita asma kronis sejak kecil, ia tumbuh menjadi sosok tangguh dan memiliki rasa ingin tahu tinggi. Ia menempuh pendidikan sebagai dokter di Universitas Buenos Aires, namun perjalanan motor yang ia lakukan melintasi Amerika Selatan bersama temannya, Alberto Granado, mengubah jalan hidupnya secara total.

Dalam perjalanan tersebut, ia menyaksikan langsung kemiskinan ekstrem, ketidaksetaraan ekonomi, dan penderitaan rakyat di banyak negara. Ia melihat bagaimana sistem ekonomi kapitalis, perusahaan asing, dan elit lokal menciptakan struktur sosial yang menindas mayoritas rakyat. Pengalaman inilah yang tercatat dalam The Motorcycle Diaries, menjadi cikal bakal transformasi Guevara dari seorang calon dokter menjadi seorang revolusioner.

Setelah menyelesaikan studi, Che pergi ke Guatemala, di mana ia menyaksikan jatuhnya pemerintahan reformis Jacobo Árbenz akibat kudeta yang didukung CIA. Peristiwa ini memperkuat keyakinannya bahwa kekuatan asing, terutama Amerika Serikat, memainkan peran besar dalam mempertahankan status quo yang menindas. Ia mulai mendalami teori Marxisme dan menyimpulkan bahwa revolusi bersenjata adalah satu-satunya jalan untuk menghapus ketidakadilan sistemik.

Takdir mempertemukannya dengan Fidel Castro di Meksiko tahun 1955. Keduanya memiliki pandangan yang sama tentang perlunya revolusi untuk menggulingkan kediktatoran slot gacor hari ini Fulgencio Batista di Kuba. Che bergabung dengan gerakan 26 Juli yang dipimpin Castro, dan menjadi salah satu komandan paling penting dalam gerilya Kuba. Meskipun bukan orang Kuba, Che menunjukkan dedikasi luar biasa, memimpin pasukan dalam pertempuran sengit di pegunungan Sierra Maestra.

Setelah Revolusi Kuba berhasil pada 1 Januari 1959, Che menjabat dalam berbagai posisi penting di pemerintahan Kuba, termasuk sebagai Menteri Perindustrian dan Presiden Bank Nasional. Ia berperan dalam transformasi ekonomi Kuba menuju model sosialis, meskipun banyak kebijakan yang ia dorong tidak sepenuhnya berhasil. Che juga menjadi duta revolusi, mewakili Kuba ke berbagai negara dan menjadi suara kuat melawan imperialisme di forum-forum internasional, termasuk PBB.

Namun Che tidak puas hanya dengan satu revolusi. Ia percaya bahwa perjuangan melawan penindasan harus menyebar ke seluruh dunia. Pada pertengahan 1960-an, ia meninggalkan Kuba secara diam-diam untuk memulai perjuangan baru di Kongo, dan kemudian ke Bolivia. Ia berupaya membangkitkan semangat revolusi di Amerika Latin, tetapi medan dan situasi sosial-politik Bolivia jauh dari harapannya. Tanpa dukungan luas dari rakyat dan dengan pengawasan ketat dari intelijen AS dan tentara Bolivia, gerakan Che gagal berkembang.

Pada 8 Oktober 1967, Che Guevara ditangkap di Bolivia setelah pertempuran singkat. Sehari setelahnya, ia dieksekusi di sebuah sekolah kecil di La Higuera atas perintah militer Bolivia, dengan dukungan dari CIA. Kematian Che menjadi pukulan besar bagi gerakan revolusioner, tetapi juga menjadikannya martir. Potret dirinya yang difoto oleh Alberto Korda dikenal sebagai Guerrillero Heroico kemudian menjadi simbol global, sering terlihat di poster, kaos, bendera, dan seni jalanan.

Che Guevara adalah tokoh kompleks. Di satu sisi, ia adalah pejuang keadilan sosial yang rela meninggalkan kenyamanan hidup untuk memperjuangkan hak-hak rakyat tertindas. Ia menulis buku-buku penting seperti Guerrilla Warfare dan Socialism and Man in Cuba, di mana ia menegaskan peran moral dan spiritual manusia dalam revolusi. Di sisi lain, ia dikritik karena pandangannya yang otoriter, penggunaan kekerasan, serta dukungannya terhadap eksekusi politik terhadap mereka yang dianggap kontra-revolusioner.

Warisan Che tetap menjadi perdebatan. Sebagian melihatnya sebagai simbol perlawanan dan keberanian moral, sementara yang lain melihatnya sebagai representasi bahaya ekstremisme ideologis. Namun satu hal yang pasti: Che Guevara mewakili semangat yang tak kenal takut melawan ketidakadilan. Dalam dunia modern yang sering terjebak kompromi dan kepentingan pribadi, semangat radikal Che menjadi pengingat bahwa perubahan besar sering kali menuntut keberanian besar pula.

Ia mungkin telah tiada secara fisik, namun jejak perjuangannya hidup di hati banyak orang di berbagai belahan dunia. Dari kampus mahasiswa hingga barikade demonstrasi, dari museum sejarah hingga dinding jalanan kota, wajah Che tetap berbicara: tentang harapan, perlawanan, dan dunia yang bisa—dan harus—berubah.

BACA JUGA SELENGKAPNYA KLIK DISINI: Jejak Sejarah Belanda di Indonesia: Dari Kolonialisme Hingga Kemerdekaan

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.