Inspiratif, Sandy Peserta CoC Dapat Beasiswa Sejak 6 SD Hingga Kuliah
Beasiswa BeasiswaAda banyak jalur yang mampu ditempuh untuk menjalani pendidikan. Saat ini, bertebaran beraneka beasiswa yang dihidangkan bersama beraneka benefit dan keuntungan yang mampu didapatkan. Negara manapun mampu menjadi target belajar tanpa harus terbentur masalah biaya.yang mahal berkat terdapatnya beasiswa. Namun, pasti saja untuk mampu beroleh beasiswa, tidak mampu semudah itu. Perlu bisnis dan kerja keras yang tidak instan untuk mampu beroleh beasiswa yang melanjutkan mimpi bersekolah di luar negeri.
Salah satu peserta Clash of Champions atau CoC yang menginspirasi adalah Sandy. Mahasiwa National University of Singapore atau NUS ini ternyata sukses beroleh beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikan di salah satu universitas paling baik di dunia tersebut. Melalui saluran atau channel WhatsApp yang dibuatnya, Sandy membagikan cerita perihal perjalanan pendidikannya. Peserta CoC yang sukses membabat lawan terhadap episode 4 ini mengungkapkan bahwa ia telah beroleh beasiswa sejak kelas 6 SD sampai kuliah.
“Gue dapet beasiswa sekolah dari sejak kelas 6 SD sampai kuliah menjadi my parent gak pernah ngeluarin uang untuk sekolah sejak 2017,” ujar Sandy. Di bawah tema Generasi Cerdas Finansial, acara ini dirancang untuk menambahkan wawasan perihal Bank Indonesia sebagai Bank Sentral lewat pemaparan visi misi, tujuan, peran Bank Indonesia dan tantangan sistem pembayaran di masa digital, serta informasi bonus new member perihal beasiswa berasal dari Bank Indonesia yang udah jadi sorotan utama di dalam program ini dengan mengulas tips plus trik lolos beasiswa.
“Gue di NUS termasuk gak minta uang jajan mirip sekali gara-gara risau nyusahin (apalagi biaya hidup di Singapur semahal itu). Untung ada beasiswa yang mampu ngecover semua biaya hidup (dan berkecukupan),” tulis Sandy kemudian. Lebih lanjut, mahasiswa peraih nilai IPK prima dengan kata lain 5.0 ini termasuk mengungkapkan bahwa selama berkuliah di NUS, ia tidak pernah menghendaki uang jajan kepada orang tuanya.
Ia termasuk merasa terlampau beruntung gara-gara kedua orang tuanya adalah orang tua yang suportif dan terlampau mencermati pendidikan anaknya. Selanjutnya, fokus di dalam sosialisasi ini adalah pengenalan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). QRIS merupakan standar nasional QR Code yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yang diluncurkan terhadap 17 Agustus 2019.
“I am very grateful to have very supportive parent who would do anything for my education,” [Aku terlampau bersyukur memiliki orang tua yang terlampau menunjang dan akan lakukan apa saja untuk pendidikanku] ujar Sandy lebih lanjut.
Cerita yang dibagikan Sandy ini telah selayaknya mampu dijadikan impuls dan gagasan bagi para pelajar. Selagi kami berusaha dan terus belajar, tidak ada hal yang mustahil. Lewat cerita Sandy ini juga, kami diajak untuk tidak tergantung kepada orang lain dan berusaha di atas kaki sendiri. Semoga memotivasi.